Apa
Pengertian Artikel?
Artikel
adalah karangan faktual secara lengkap dengan jumlah kata-kata tertentu yang biasanya
dipublikasikan melalui koran, majalah, buletin, dll. Artikel bertujuan
menyampaikan gagasan dan fakta yang bisa meyakinkan, mendidik, &/
menghibur.
Apa
Saja Jenis Artikel?
Menurut
Tartono (2005:85-86), artikel dibedakan dalam beberapa jenis berdasarkan dari
siapa yang menulis dan kepentingannya.
Berdasarkan
penulisnya, artikel dibedakan menjadi dua, yaitu artikel redaksi dan artikel
umum.
- Artikel redaksi ialah tulisan yang digarap oleh redaksi di bawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit.
- Artikel umum merupakan tulisan yang ditulis oleh umum.
Berdasarkan
fungsinya meliputi artikel khusus dan artikel sponsor.
- Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi.
- Artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu.
Menurut
Mulyono (2012:36-42) artikel dibedakan
dalam beberapa jenis sebagai berikut.
1. Artikel Deskriptif
Artikel deskriptif adalah artikel yang memberikan informasi
tentang satu masalah sehingga pembaca mengetahuinya. Dengan itu, artikel jenis
ini tidak berisi pembahasan atau diskusi detail tentang masalah yang sepantasnya
dipahami pembaca.
2. Artikel Eksplanatif
Artikel eksplanatif adalah artikel yang bertujuan menjelaskan
sekaligus membahas satu masalah berdasarkan beberapa sudut pandang, terutama
sudut pandang penulis sehingga pembaca mengetahui serta memahaminya secara
detail.
3. Artikel Pemecahan Masalah
Artikel pemecahan masalah adalah artikel yang memberikan
penjelasan tentang apa, mengapa, bagaimanakah masalah itu, disertai penjelasan
tentang jalan lain pemecahannya.
4. Artikel Persuasif
Artikel persuasif adalah artikel yang bermaksud membujuk,
menyarankan, mengerahkan, mengajak (pembaca) untuk menghindari atau melakukan
sesuatu yang terkait dengan pembahasan tentang masalah tertentu. Secara keseluruhan
artikel ini berisi pembahasan tentang apa, dan bagaimana kita atau pembaca
harus menyikapinya.
5. Artikel Prediktif
Artikel prediktif adalah artikel yang menengahi persoalan
sekarang dan prediksi persoalan pada masa yang akan datang, ditambah dengan
langkah-langkah menyongsong harapan yang diprediksikan.
Apa
Langkah-Langkah Menulis Artikel?
1. Buat Judul atau Headline artikel yang kreatif dan menarik. Judul
atau headline artikel yang menarik akan memungkinkan pembacanya merasa penasaran
dengan keseluruhan isi dari artikel
tersebut. Jangan hanya terpaku pada keyword saja, keyword memang penting tapi
justru hal itu akan mengurangi nilai
dari artikel tersebut. Usahakan juga buat se-provokatif mungkin sehingga lebih
meninggalkan kesan penasaran ke pembacanya.
2. Gunakan paragraph , Justify (rata kanan-kiri), bullet atau
pendukung lainnya sehingga artikel yang ditampilkan terlihat rapi. Jika perlu
pergunakan juga penulisan dengan format Bold ( huruf tebal ), italic ( huruf
miring ) ataupun Underline (garis bawah) pada kalimat atau kata-kata yang di
anggap penting. Jangan lupa juga beri jarak antar paragraph sehingga tulisan
artikel tidak tampak berdesakan.
3. Buatlah artikel yang isinya dapat mebuat pembacanya merasa
terkesan dan seakan-akan dia yang mengalaminya. Gunakan metafora dan deskripsi
yang jelas, jangan berlebihan. Apabila di butuhkan gunakan gambar untuk
mendeskripsikan sehingga pembaca lebih
mudah untuk mencernanya
4. Gunakan istilah dan tata bahasa yang mudah dicerna. Tata bahasa
yang berbelit-belit biasanya akan membuat pembacanya merasa bosan karena tidak
langsung ke pokok persoalan yang mereka butuhkan. Untuk Penggunaan istilah baru atau yang kurang umum
hendaknya diberi penjelasan tambahan berupa kurung buka dan kurung tutup
sehingga pembaca menjadi lebih mengerti dengan apa yang dimaksud.
5. Terakhir, tulislah artikel
yang merupakan hasil dari kreatifitas dan idea sendiri jangan hasil copy paste.
Hasil copi paste biasanya mengurangi nilai kredibilitas blog kita di mata
pembaca. Kesannya mungkin seperti ini “ kalau cumin copy paste saya pun juga
bisa posting seperti itu “. Kalau mau
mengcopy usahakan jangan keseluruhan, tapi carilah point-point yang dianggap penting kemudian tulislah dengan gaya bahasa sendiri.
Contoh Artikel :
TEMPO.CO,
Surakarta - Bulan puasa menjadi kesempatan bagi sebagian masyarakat untuk
menangguk rezeki. Misalnya dengan menjadi pedagang uang baru dan menjajakannya
di jalan-jalan protokol.
Di
beberapa titik di Jalan Slamet Riyadi, pedagang uang baru mulai bermunculan.
Mereka bermodal papan yang ditegakkan dan di bagian depan ditata berbagai
pecahan uang baru, umumnya pecahan Rp 20 ribu ke bawah. Agar tidak jatuh, ada
semacam karet yang mengikat papan. Sedangkan pedagang uang duduk menunggu
dengan kursi plastik.
Salah
seorang pedagang uang baru, Sri Mulyani, mengaku hanya menawarkan pecahan uang
baru saat puasa. "Warung saya tutup. Lalu ganti jualan uang baru,"
katanya, Jumat, 12 Juli 2013. Dia menyiapkan modal Rp 10 juta untuk berjualan.
Warga
Kampung Baru, Solo, ini mengutip komisi 5 persen untuk setiap uang yang ditukar.
"Mendekati Lebaran, saya ambil untung 10 persen," ujarnya. Pengalaman
tahun lalu, perempuan 54 tahun ini mendapat untung Rp 3 juta dari hasil menjual
uang baru.
Dia
mengakui risiko menjadi pedagang uang baru di jalanan adalah tertipu uang
palsu. Untuk antisipasi, dia selalu mengecek nomor seri uang yang akan ditukar
masyarakat. "Kalau uang asli, nomor serinya pasti beda. Kalau uang palsu,
biasanya ada yang sama," dia menjelaskan.
Pedagang
uang baru lainnya, Bandriyah, 47 tahun, mengatakan menggunakan cara yang sudah
diajarkan Bank Indonesia untuk membedakan uang asli dan palsu. "Saya
pernah diberi tahu pegawai BI, kalau mengecek keaslian uang dengan cara
dilihat, diraba, dan diterawang," katanya.
Dia
bermimpi suatu saat nanti bisa membeli lampu ultraviolet, sehingga lebih mudah
membedakan uang asli dan uang palsu. "Sekarang sedang mengumpulkan
uang," ujarnya. Bandriyah menyiapkan modal Rp 15 juta dari hasil
menggadaikan sepeda motornya.
Dia
sudah menukarkannya dengan uang pecahan baru Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu,
dan Rp 2 ribu. Dia meminta komisi Rp 5 ribu untuk setiap penukaran uang Rp 100
ribu. Saat mulai berdagang pada 10 Juli, dia berhasil menjual uang baru senilai
Rp 1,4 juta. "Puasa tahun lalu modal saya Rp 7 juta dan bisa untung sampai
Rp 4 juta," katanya. Perempuan asal Sangkrah, Solo, ini yakin jasa
penukaran uang baru tetap diminati karena tidak semua orang mau antre menukar
di Bank Indonesia.
Sumber
: http://id.berita.yahoo.com/tukar-recehan-waspadai-uang-palsu-091451572.html