Sabtu, 03 Agustus 2013

All About Artikel

Apa Pengertian Artikel?

Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan jumlah kata-kata tertentu yang biasanya dipublikasikan melalui koran, majalah, buletin, dll. Artikel bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang bisa meyakinkan, mendidik, &/ menghibur.

Apa Saja Jenis Artikel?

Menurut Tartono (2005:85-86), artikel dibedakan dalam beberapa jenis berdasarkan dari siapa yang menulis dan kepentingannya.
Berdasarkan penulisnya, artikel dibedakan menjadi dua, yaitu artikel redaksi dan artikel umum.
  • Artikel redaksi ialah tulisan yang digarap oleh redaksi di bawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit.
  • Artikel umum merupakan tulisan yang ditulis oleh umum.

Berdasarkan fungsinya meliputi artikel khusus dan artikel sponsor.
  • Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi.
  • Artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu.

Menurut  Mulyono (2012:36-42) artikel dibedakan dalam beberapa jenis sebagai berikut.

1.   Artikel Deskriptif
Artikel deskriptif adalah artikel yang memberikan informasi tentang satu masalah sehingga pembaca mengetahuinya. Dengan itu, artikel jenis ini tidak berisi pembahasan atau diskusi detail tentang masalah yang sepantasnya dipahami pembaca.

2.   Artikel Eksplanatif
Artikel eksplanatif adalah artikel yang bertujuan menjelaskan sekaligus membahas satu masalah berdasarkan beberapa sudut pandang, terutama sudut pandang penulis sehingga pembaca mengetahui serta memahaminya secara detail.

3.   Artikel Pemecahan Masalah
Artikel pemecahan masalah adalah artikel yang memberikan penjelasan tentang apa, mengapa, bagaimanakah masalah itu, disertai penjelasan tentang jalan lain pemecahannya.

4.   Artikel Persuasif
Artikel persuasif adalah artikel yang bermaksud membujuk, menyarankan, mengerahkan, mengajak (pembaca) untuk menghindari atau melakukan sesuatu yang terkait dengan pembahasan tentang masalah tertentu. Secara keseluruhan artikel ini berisi pembahasan tentang apa, dan bagaimana kita atau pembaca harus menyikapinya.

5.   Artikel Prediktif
Artikel prediktif adalah artikel yang menengahi persoalan sekarang dan prediksi persoalan pada masa yang akan datang, ditambah dengan langkah-langkah menyongsong harapan yang diprediksikan.


Apa Langkah-Langkah Menulis Artikel?

1.   Buat Judul atau Headline artikel yang kreatif dan menarik. Judul atau headline artikel yang menarik akan memungkinkan pembacanya merasa penasaran dengan  keseluruhan isi dari artikel tersebut. Jangan hanya terpaku pada keyword saja, keyword memang penting tapi justru hal itu  akan mengurangi nilai dari artikel tersebut. Usahakan juga buat se-provokatif mungkin sehingga lebih meninggalkan kesan penasaran ke pembacanya.

2.  Gunakan paragraph , Justify (rata kanan-kiri), bullet atau pendukung lainnya sehingga artikel yang ditampilkan terlihat rapi. Jika perlu pergunakan juga penulisan dengan format Bold ( huruf tebal ), italic ( huruf miring ) ataupun Underline (garis bawah) pada kalimat atau kata-kata yang di anggap penting. Jangan lupa juga beri jarak antar paragraph sehingga tulisan artikel tidak tampak berdesakan.

3.  Buatlah artikel yang isinya dapat mebuat pembacanya merasa terkesan dan seakan-akan dia yang mengalaminya. Gunakan metafora dan deskripsi yang jelas, jangan berlebihan. Apabila di butuhkan gunakan gambar untuk mendeskripsikan  sehingga pembaca lebih mudah untuk mencernanya

4.  Gunakan istilah dan tata bahasa yang mudah dicerna. Tata bahasa yang berbelit-belit biasanya akan membuat pembacanya merasa bosan karena tidak langsung ke pokok persoalan yang mereka butuhkan. Untuk  Penggunaan istilah baru atau yang kurang umum hendaknya diberi penjelasan tambahan berupa kurung buka dan kurung tutup sehingga pembaca menjadi lebih mengerti dengan apa yang dimaksud.

5.  Terakhir, tulislah artikel yang merupakan hasil dari kreatifitas dan idea sendiri jangan hasil copy paste. Hasil copi paste biasanya mengurangi nilai kredibilitas blog kita di mata pembaca. Kesannya mungkin seperti ini “ kalau cumin copy paste saya pun juga bisa posting seperti itu “. Kalau mau mengcopy usahakan jangan keseluruhan, tapi carilah point-point yang dianggap penting kemudian tulislah dengan gaya bahasa sendiri.


Contoh Artikel :

TEMPO.CO, Surakarta - Bulan puasa menjadi kesempatan bagi sebagian masyarakat untuk menangguk rezeki. Misalnya dengan menjadi pedagang uang baru dan menjajakannya di jalan-jalan protokol.

Di beberapa titik di Jalan Slamet Riyadi, pedagang uang baru mulai bermunculan. Mereka bermodal papan yang ditegakkan dan di bagian depan ditata berbagai pecahan uang baru, umumnya pecahan Rp 20 ribu ke bawah. Agar tidak jatuh, ada semacam karet yang mengikat papan. Sedangkan pedagang uang duduk menunggu dengan kursi plastik.

Salah seorang pedagang uang baru, Sri Mulyani, mengaku hanya menawarkan pecahan uang baru saat puasa. "Warung saya tutup. Lalu ganti jualan uang baru," katanya, Jumat, 12 Juli 2013. Dia menyiapkan modal Rp 10 juta untuk berjualan.

Warga Kampung Baru, Solo, ini mengutip komisi 5 persen untuk setiap uang yang ditukar. "Mendekati Lebaran, saya ambil untung 10 persen," ujarnya. Pengalaman tahun lalu, perempuan 54 tahun ini mendapat untung Rp 3 juta dari hasil menjual uang baru.

Dia mengakui risiko menjadi pedagang uang baru di jalanan adalah tertipu uang palsu. Untuk antisipasi, dia selalu mengecek nomor seri uang yang akan ditukar masyarakat. "Kalau uang asli, nomor serinya pasti beda. Kalau uang palsu, biasanya ada yang sama," dia menjelaskan.

Pedagang uang baru lainnya, Bandriyah, 47 tahun, mengatakan menggunakan cara yang sudah diajarkan Bank Indonesia untuk membedakan uang asli dan palsu. "Saya pernah diberi tahu pegawai BI, kalau mengecek keaslian uang dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang," katanya.

Dia bermimpi suatu saat nanti bisa membeli lampu ultraviolet, sehingga lebih mudah membedakan uang asli dan uang palsu. "Sekarang sedang mengumpulkan uang," ujarnya. Bandriyah menyiapkan modal Rp 15 juta dari hasil menggadaikan sepeda motornya.

Dia sudah menukarkannya dengan uang pecahan baru Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu, dan Rp 2 ribu. Dia meminta komisi Rp 5 ribu untuk setiap penukaran uang Rp 100 ribu. Saat mulai berdagang pada 10 Juli, dia berhasil menjual uang baru senilai Rp 1,4 juta. "Puasa tahun lalu modal saya Rp 7 juta dan bisa untung sampai Rp 4 juta," katanya. Perempuan asal Sangkrah, Solo, ini yakin jasa penukaran uang baru tetap diminati karena tidak semua orang mau antre menukar di Bank Indonesia.

Sumber : http://id.berita.yahoo.com/tukar-recehan-waspadai-uang-palsu-091451572.html